Tahu
campur dan soto sudah menjadi trade mark kota Lamongan. Diseluruh
nusantara mudah ditemukan penjual soto yang menuliskan “Soto Ayam
Lamongan” atau “Tahu Campur asli Lamongan” sebagai merek dagangnya.
Penjual
soto ayam Lamongan, mudah ditemukan. Bedanya, jika di daerah lain
penjual soto Lamongan gampang ditemui di kaki lima, di kota asalnya
penjual soto Lamongan mudah ditemui di depot, rumah makan dan restoran.
Seperti rumah makan Asih Jaya
yang berlokasi di Ruko Permata di jalan Panglima Sudirman. Tempat lain
yang menyediakan makanan khas Lamongan, adalah rest area stadion Sura
Jaya, rumah makan rata-rata mempunyai soto Lamongan di daftar menu.
Seorang penjual, menuturkan soto
asal Lamongan mempunyai ciri khas, menggunakan daging ayam kampung.
Satu mangkoknya berisi soun, suwiran ayam, dan irisan telur ayam muda
dan taburan daun seledri. Lalu disiram dengan kuah panas.
Yang
terakhir yaitu taburan koyah, dan di sinilah kunci kelezatannya. Koyah
ini berasal dari kerupuk udang yang ditumbuk bersama bawang putih.
Semangkok soto paling pas dinikmati bersama sambal, kecap manis, irisan
jeruk dan krupuk udang.
Tahu campur Lamongan juga populer. Tahu campur yang cukup terkenal yaitu, depot tahu campur Mbak Yati yang juga berlokasi di rest area stadion Sura Jaya.
Mbak Yati menjelaskan, jika tahu campur Lamongan mempunyai keistimewaan pada kuahnya. “Kuahnya keruh karena banyak bumbunya. Inilah yang membuat rasanya sedap,” katanya ramah.
Tahu campur Lamongan juga populer. Tahu campur yang cukup terkenal yaitu, depot tahu campur Mbak Yati yang juga berlokasi di rest area stadion Sura Jaya.
Mbak Yati menjelaskan, jika tahu campur Lamongan mempunyai keistimewaan pada kuahnya. “Kuahnya keruh karena banyak bumbunya. Inilah yang membuat rasanya sedap,” katanya ramah.
Selain
kuah yang kaya rempah-rempah, di dalam bumbunya juga ada petis udang.
Petis udang dioleskan di piring, lalu diberi kuah sedikit untuk
mengencerkan, kemudian diberi irisan tahu, mi kuning, irisan perkedel
singkong, dan selada.
Yang terpenting potongan daging
sandung lamur. Siraman kuah panas yang menebarkan aroma kaldu yang gurih
diambil, dari panci besar khas penjual tahu campur.
Rasa gurih dengan semburat rasa
manis petis membuat rasanya makin mantap. Menempati stadion Sura Jaya
sejak tahun 2002, kata Mbak Yati, tahu campur tetap menjadi menu
favorit.
“Orang dari luar kota yang
mampir ke sini pasti yang dicari tahu campur,” jelasnya. Menu lain yang
juga jadi favorit, yaitu lontong kikil.
0 komentar:
Posting Komentar